Minggu, 15 Agustus 2010

Happy in Heaven

Ya, ini adalah kali keempat saya puasa tanpa ayah tercinta. Walaupun sebenarnya sejak sembilan taon yang lalu ketika puasa saya juga sudah terbiasa tidak bersama keluarga, demi menuntut ilmu dan bekerja di kota tetangga :)...tapi ga tau kenapa setelah ayah meninggal empat taon yang lalu rasa sedih selalu datang, ya waktu ayah belum meninggal sedih juga ada sih, tapi itu karena ga ada yang masakin sahur dan buka, harus ngantri dulu di warung, tapi setelah meninggal sedihnya buangeeett....hehehe..lebay mulai. Sedih karena berasa menjadi anak yatim, sedih juga kalau ingat ibu seorang diri di Malang sementara kami anak-anaknya tidak bisa menemani. Kami tiga bersaudara memang tidak ada yangg tinggal di Jawa, kakak sulung tinggal di Merauke, kakak kedua tinggal di Jakarta, lha saya sendiri tinggal di Batam. Maunya bisa menemani Ibu, tapi apa ya bisa pagi ke Malang malam pulang ke Batam, ya bisa aja sih, tapi butuh 'daun' berapa karung tuh, emang harga tiketnya kaya' naek bus patas Malang-Surabaya yang cuma 20 rb perak :)

Alhasil puasa kali ini saya tetap 'mengabdi' sama suami dulu....yah rutinitas seperti puasa2 yang lalu..nyiapin sahur walaupun mata meleknya masih 3 watt. Beruntung ada rewang yang bisa masakin sahur dan dengan lembutnya berteriak "mbaaaak...udah mo imsak"....hehehe.. 

Tapi bagaimanapun juga saya kudu, wajib dan musti bersyukur. Paling tidak puasa kali ini saya masih bisa berkumpul dengan keluarga kecil yang kata orang benar-benar kecil..hehe..masih dengan suami yang susah dibangunin, masih sama putri tercintaku, mezza, yang ikutan sahur walaupun akhir-akhirnya 'ngriwuki' aja, masih juga dengan segarnya udara subuh yang siap untuk mengajakku memeluk guling lagi....

Ya Allah...semoga kebahagiaan ini bisa saya rasakan selalu....berikan tempat yang indah untuk Ayahku...dan berikan kesehatan untuk Ibuku....amien



Tidak ada komentar:

Posting Komentar